Monday, January 19, 2009

Rebuild Your Wall


Rebuild Your Wall

“Lagi kering nih...” 

“Gak tune in, males dan bete banget ngurusin masalah rohani lagi, kayak gak ada yang lain aja.”

“Itu tuh yang dulu paling radikal, sekarang udah parah banget…”

“Gimana dong, semua juga lagi drop, pada males ke komsel nih…”

Mungkin hari-hari ini kita begitu familiar dengan celoteh-celoteh seperti itu. Apa yang terjadi? Begitu banyak anak Tuhan yang meninggalkan kasih mula-mula dan hidup dalam dosa. Suatu kali saya diingatkan Tuhan bahwa orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota (Ams. 16:32b). Kenapa kita mudah jatuh dan sulit bangkit hari-hari ini?

Suatu kali Nehemia dikejutkan dengan kabar bangsanya yang sedang dalam kesukaran besar dan ada dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Teman-teman, hati kita sama seperti sebuah kota yang berkubu, jika kota itu sudah tidak punya tembok dan pintu gerbang, artinya kita sudah kalah dan setiap saat bisa diserang musuh.

Nehemia memberi teladan beberapa hal yang ia lakukan dalam upaya membangun tembok Yerusalem, dan dia berhasil.

1. “Aku menanyakan…” ay. 3 -> kita mesti mengerti betul situasi dan kondisi hati kita saat ini. Tanpa mengetahui permasalahannya dengan tepat, kita tidak akan mendapatkan solusi yang tepat, jadi mari selidiki hati dan cari tahu akar masalah kita.

2. “… aku berpuasa dan berdoa…” ay. 4 -> Nehemia merendahkan diri di hadapan Tuhan dan menyadari ketidakmampuannya untuk membangun kembali kotanya. Kita memerlukan keberanian dan kerendahan hati buat mengakui ketidakmampuan kita memulihkan hati yang telah hancur akibat dosa dan kesalahan kita. Banyak orang tahu mereka hidup dalam dosa, tapi tidak punya kekuatan untuk bangkit karena mereka tidak merendahkan diri.

3. “… Berbalik kepada-Ku dan mengikuti perintah-Ku…” ay. 9 -> “Perubahan bukanlah perubahan sampai terjadi perubahan.” Langkah pamungkas yang Nehemia lakukan adalah bertobat. Bukan cuma tidak melakukan dosa, namun mengikuti perintah-Nya. Tidak melakukan dosa bukanlah bertobat, ini hanya seperti menunggu bom waktu meledak, tapi melakukan yang benar adalah hal terbaik yang dapat dilakukan oleh kita untuk kembali membangun kota hati kita. Selamat mencoba.

Sumber: a2g community

0 comments: