Thursday, January 8, 2009

MEMILIH PASANGAN HIDUP ADALAH KEPUTUSAN PENTING

MEMILIH PASANGAN HIDUP ADALAH KEPUTUSAN PENTING


Beberapa pengambilan keputusan yang penting dalam hidup kita, diantaranya dalam memilih jurusan sewaktu sekolah di SLTA, perguruan tinggi, memilih pekerjaan dan memilih calon pasangan hidup kita. Perikop kita pada saat ini berbicara tentang bagaimana proses mengambil keputusan dalam memilih pasangan hidup yang benar?

 

BUDAYA DALAM PROSES MENCARI PASANGAN HIDUP

Pada perkawinan dalam budaya waktu itu, peranan orang tua lebih besar dalam  mengatur, menentukan dan mengambil keputusan siapa calon pasangan hidup bagi anaknya. Ini berkenaan dengan cara pandang orang tua yang mengharapkan kebahagian hidup anaknya. Dari sisi si anak tidak ada keberatan karena inilah keputusan benar yang telah dilakukan orang tuanya. Karena sudah sama-sama memiliki komitmen awal bahwa walau belum mengenal pasangannya, perkawinan yang telah terjadi harus diikuti dengan cinta abadi. Hal ini berbeda di jaman modern sekarang ini, si anak lebih besar peranannya dan memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan menentukan calon pasangan hidupnya. Orang tua hanya berperan mengarahkan dan memberi nasehat.

 

PROSES RIBKA DIPINANG ISHAK

Perkawinan Ishak dan Ribka merupakan perkawinan yang diatur orang tua. Abraham mengutus pelayanannya Eliaser mencarikan calon istri bagi Ishak dengan memegang janji Tuhan pada Kej 24 : 7 mencarikan calon istri buat anaknya dari keturunan saudaranya yang juga taat kepada Tuhan. Bukan orang Kanaan yang dikenal keras, kejam dan dikutuk Tuhan. Dalam menjalankan tugasnya Eliezer tidak mengenal saudara2 Abraham, tidak tahu siapa bakal calon istri yang tepat bagi anak tuannya. Tidak mengenal karakter calon istri yang sesuai dengan Ishak. Apa yang harus dilakukan pada saat seperti ini. Eliezer datang kepada Tuhan dengan berdoa meminta tanda (Kej 24 : 12 – 14), Doanya : anak gadis yang memberikan air minum dari buyungnya buatnya dan unta-untanya, dialah anak gadis yang dipilih Tuhan untuk pasangan hidup bagi Ishak anak tuannya. Didalam doa Eliezer tersebut terdapat karakter yang diharapkan yaitu rendah hati, ketaatan dan mau melayani. Dan doa itu terjawab dengan datangnya Ribka anak Betuel (Betuel anak Nahor saudara Abraham). Proses selanjutnya Eliezer menemui orang tua Ribka menyampaikan visi dan misinya, orang tua Ribka setuju dan menyerahkan keputusan akhir kepada Ribka. Dan Ribka mau mengikuti Eliezer menjadi istri bagi Ishak.

 

PENANTIAN ISHAK DAN KESEDIAAN RIBKA

Penantian Ishak di tanah Negeb menggambarkan keseriusannya menantikan calon istrinya. Tidak mudah di jaman sekarang, anak yang dijodohkan orang tuanya mau menerima begitu saja saran orang tuanya dengan serius. Kesediaan Ribka mengikuti Eliaser orang asing yang belum dikenal benar merupakan pengambilan keputusan secara iman : sekalipun belum pernah melihat dia, namun mengasihi, percaya kepada dia sekalipun sekarang tidak melihat dia. Bisa kita bayangkan ketika pertemuan Ribka melihat Ishak, seandainya yang ia lihat jauh dari apa yang ia bayangkan? Apa yang terjadi? Apakah ia lari dan kembali? Ternyata tidak demikian yang terjadi, keputusan Ribka dengan iman yang benar dengan menyertakan Tuhan didalam rencananya, memberikan jawaban yang benar membahagiakan dan tidak mengecewakannya.

 

PESAN YANG DISAMPAIKAN DARI CERITA ISHAK DAN RIBKA

Dari kisah Ishak dan Ribka ini kita mendapat pelajaran berharga dalam mencari pasangan hidup :

  1. Janji Tuhan itu pasti. Kej 24 : 7 digenapi, Abraham mendapatkan menantu dari keturunan saudaranya sendiri sesuai dengan janji Tuhan walaupun prosesnya lewat orang lain yaitu Eliezer pelayannya sendiri.
  2. Proses Perkawinan melewati penjodohan orang tua yang tidak memaksakan kehendaknya, tetap membawa kebahagiaan. Banyak juga perkawinan yang melewati proses romantic love gagal ditengah jalan.
  3. Mencari pasangan hidup ditempat yang benar. Eliezar tidak mencari pasangan bagi Ishak di kampung orang Kanaan. Ia mencari pasangan bagi Ishak di tempat dimana orang2 juga menyembah Tuhan yang benar. Artinya syarat pertama adalah seiman.
  4. Minta pertolongan Tuhan melewati doa. Eliezar berdoa memohan pimpinan Tuhan (Kej 24 : 12). Demikianlah juga hendaknya yang kita lakukan sebagai orang tua dan juga anak yang mencari pasangan hidupnya. Dengan berdoa berarti kita mengakui keterbatasan yang ada, dan sekaligus mengakui keutamaan Tuhan didalam kehidupan kita. Tuhan akan memberikan petunjuk bahwa ialah pasangan hidup yang tepat.
  5. Minta pertimbangan orang lain. Bisa orang tua, saudara, teman yang akan memberikan masukan yang berharga dalam mengambil keputusan. Ribka pun sebelum ia akhirnya bersedia mengikuti Eliezer, terlebih dahulu mendengarkan pendapat dari keluarganya (Kel 24:51 , 58-61)

AMIN

0 comments: