PENGIKUT KRISTUS SEJATI
Jose Carlos Meirelles Jr. dari Yayasan Indian Nasional menyampaikan keterangan bahwa, “Sekelompok orang anggota suku Indian yang tak dikenal terlihat di Brazil, tepatnya di barat rimba Amazon, dekat perbatasan dengan Peru. Anggota suku asing itu terlihat di area yang dilindungi di sepanjang Sungai Envira saat petugas-petugas yayasan terbang di atas wilayah Acre yang terpencil itu.” Menurut sumber AP (Associated Press), terdapat lebih dari 100 suku terasing di seluruh dunia, kebanyakan berada di Brazil dan Peru.
Sebagai pengikut Kristus sejati yang hidup dalam Kerajaan Allah, apa yang harus kita perbuat? Apakah kita masih memikirkan diri sendiri dan melupakan panggilan Allah? Kata Paulus, “Sebab aku telah mati … supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku,”(Galatia 2:19-20). Ciri khas sebagai pengikut Kristus sejati adalah:
1. Mati bagi diri sendiri
Ciri khas pertama seorang pengikut Kristus adalah tidak memikirkan diri sendiri lagi. Mengapa? Karena masih ada ratusan suku terasing yang belum mendengar tentang kabar baik dalam Yesus. Mereka memiliki hak yang sama untuk mendengar janji-janji Allah dalam Yesus, “Supaya oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan, ”(Kis. 26:18). Apakah tugas seorang pengikut Kristus sejati ini sudah ditaati? Jika belum, apa yang harusnya menjadi respon kita?
2. Hidup untuk Allah Seharusnya seorang pengikut Kristus sejati berkata seperti Paulus, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Ingatlah bahwa langkah pertama yang perlu diambil oleh setiap orang yang masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah mengikuti Kristus. Jika kita belum menyadari tugas ini, mari kita membuka diri kepada Tuhan untuk menerima beban bagi ratusan suku terasing yang belum terjangkau.
Sumber: www.a2gcommunity.org
0 comments:
Post a Comment