Sunday, March 8, 2009

KEHIDUPAN YANG TAK TERGONCANGKAN


KEHIDUPAN YANG TAK TERGONCANGKAN

Untuk mengalami kehidupan yang tak tergoncangkan, maka kita harus hidup di dalam Kerajaan Allah. Selama beberapa minggu terakhir ini, kita telah mendalami apa artinya hidup di dalam Kerajaan Allah. Dalam fokus minggu ini, kita akan melihat tiga tokoh di dalam Alkitab yang memberikan gambaran jelas kepada kita tentang bagaimana hidup di dalam Kerajaan Allah. Ketiga tokoh Alkitab tersebut adalah:

1. DAUD, ORANG YANG BERKENAN
Ketika Paulus dan Barnabas tiba di Antiokhia di Pisidia, mereka pergi ke rumah ibadat pada hari Sabat. Pada waktu diminta oleh pejabat rumah ibadat untuk berbicara, Paulus berkata: "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah membuat nenek moyang kita menjadi besar dan membagi-bagikan tanah ini kepada mereka.... Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku,”(Kisah 13:19-22). Jadi, untuk hidup dalam Kerajaan Allah, maka kita harus berkenan kepada Allah dan melakukan segala kehendakNya.

2. ABRAHAM, ORANG YANG BERIMAN
Abraham adalah bapa semua orang percaya, baik yang bersunat maupun tidak bersunat. Dan Paulus menulis tentang Abraham demikian, “Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: 'Olehmu segala bangsa akan diberkati.' Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu,” (Galatia 3:6-9). Jadi, untuk hidup dalam Kerajaan Allah, kita harus hidup dari iman seperti yang dimiliki oleh bapa Abraham. Sebab tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.

3. HENOKH, ORANG YANG BERJALAN DALAM KEMULIAAN
Salah satu contoh terbaik tentang orang yang hidup dalam Kerajaan Allah sampai ia sendiri mengalami kemuliaan Allah adalah Henokh. Dikatakan, ”Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia,”(Ibrani 11:5-6). Jika kita mempraktekkan hidup dalam Kerajaan Allah, maka kita juga akan berjalan dalam kemulian kepada kemuliaan yang disediakan Allah bagi kita.

PERINTAH KRISTUS DALAM KERAJAAN ALLAH (habis).


PERINTAH KRISTUS DALAM KERAJAAN ALLAH (habis).

Kita telah melihat perintah Kristus dari tulisan berseri yang terdapat dalam Matius 5-7. Sekarang kita akan melihat penekanan yang diberikan Yesus kepada kita sebagai anggota Kerajaan Allah. Respon kita akan menentukan masa depan, sebab akan menjadikan kita sebagai orang yang bijaksana atau orang bodoh. Para pendengar Yesus yang mendengarkan pengajaranNya memberikan kesimpulan yang kuat. Kata mereka, “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka,”(Matius 7:28-29). Mengapa mereka takjub akan pengajaran Yesus? Karena Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa. Sebab:

1. Ada anggota Kerajaan Allah yang menjadi orang bijaksana
Yesus berkata tegas, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu,”(Matius 7:24-25). Setiap anggota Kerajaan Allah berhak untuk mendengar pengajaran Kristus, tetapi hanya mereka yang melakukan perintah tersebutlah yang menjadikan mereka sebagai orang bijaksana. Hal ini berarti kita diberikan pilihan untuk melakukan perintah tersebut atau tidak. Hanya orang yang melakukannya yang menjadi orang bijaksana.

2. Ada anggota Kerajaan Allah yang menjadi orang bodoh
Meski sudah mendengarkan pengajaran Kristus demikian, namun masih ada juga anggota Kerajaan Allah yang tidak mau melakukannya. Mereka inilah yang disebut sebagai orang bodoh. Kata Yesus, “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."(Matius 7:26-27).

Hal yang perlu kita cermati sebagai angota Kerajaan Allah adalah tantangan yang dihadapi oleh pendengar tersebut sama, yakni hujan, banjir dan angin badai. Namun orang yang mendengar dan melakukan firmanlah yang akan bertahan. Mereka ini yang disebut orang bijaksana. Pilihan untuk menjadi orang bijaksana atau orang bodoh tergantung kepada pribadi kita sendiri. Mari, kita menjadi orang bijaksana di dalam Kerajaan Allah.

PERINTAH KRISTUS DALAM KERAJAAN ALLAH (lanjutan)


PERINTAH KRISTUS DALAM KERAJAAN ALLAH (lanjutan)

Tujuan dari ajaran tentang Kristus adalah agar kita belajar untuk hidup di dalam Kerajaan Allah. Itulah sebabnya sejak minggu lalu sampai minggu terakhir dari bulan Oktober ini, kita akan mendalami perintah Kristus dalam Kerajaan Allah. Perintah Kristus terdapat dalam Matius 5-7.

1. Setiap anggota Kerajaan Allah tidak mencari pujian yang sia-sia. (Matius 6:1-4). "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga,”(Mat 6:1). Jangan melakukan seperti orang dunia, tetapi seperti Anak Kerajaan Allah.

2. Setiap anggota Kerajaan Allah tahu berdoa sesuai Doa Kerajaan. (Matius 6:5-13). "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.” Doa anggota Kerajaan Allah adalah, “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga,”(Mat 6:10). Itulah tuntutan mereka.

3. Setiap anggota Kerajaan Allah wajib mentaati hukum selalu mengampuni. Mengapa harus mengampuni? Karena dikatakan bahwa, “Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu,"(Mat 6:14-15). Hukum wajib.

4. Setiap anggota Kerajaan Allah suka berpuasa untuk mengalahkan keinginan daging. (Mat 6:16-18). Mengapa? Karena "Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh,”(Roma 8:5). Mereka hidup dalam pimpinan Roh Kudus senantiasa.

5. Setiap anggota Kerajaan Allah menginvestasikan hartanya di Kerajaan Allah. (Matius 6:19-24). Mereka tahu bahwa hukum yang berlaku adalah “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada,”(Mat 6:21). Karena, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon,"(Mat 6:24).

6. Setiap anggota Kerajaan Allah tidak boleh kuatir yang berlebihan. (Matius 6:25-32, 34). Mengapa? Karena mereka mengetahu bahwa, "Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu,”(Mat 6:32).
Setiap anggota Kerajaan Allah harus mengutamakan kepentingan Kerajaan Allah. Hukum yang berlaku bagi keseluruhan adalah, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu,”(Mat 6:33). Semuanya akan ditambahkan sesudah kepentingan Kerajaan Allah dan kebenaranNya dicari.

PERINTAH KRISTUS DALAM KERAJAAN ALLAH (Bag 1)


PERINTAH KRISTUS DALAM KERAJAAN ALLAH (Bag 1)

Mengapa ajaran Kristus sangat penting dalam Kerajaan Allah? Karena Yesus adalah Raja. Tidak ada Kerajaan tanpa Raja yang memerintah dalamnya. Kerajaan Allah digambarkan sebagai pemerintahan Allah yang mendatangkan TAKUT AKAN TUHAN pada umatNya. Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah melalui kehendakNya yang terjadi senantiasa di dalam kehidupan pribadi dan komunitas orang percaya. Apa perintah Kristus? Perintah itu terdapat dalam Matius 5-7.

1. Setiap anggota Kerajaan Allah adalah garam dunia. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang,”(Mat 5:13).

2. Setiap anggota Kerajaan Allah adalah terang dunia. “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi,”(Mat 5:14-16). Apa pun yang dilakukan bertujuan untuk memuliakan Bapa di sorga.

3. Setiap anggota Kerajaan Allah harus bertanggung jawab atas perbuatannya, (Mat 5:21-26). “Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala,”(Mat 5:22).

4. Setiap anggota Kerajaan Allah harus saling menghormati. (Mat 5:27-30). ”Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya,”(Mat 5:28). Setiap anggota Kerajaan Allah harus saling menghargai.

5. Setiap anggota Kerajaan Allah harus mengargai lembaga perkawinan. “Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah,”(Mat 5:31-32). Kita harus memiliki kesadaran akan hadirat Allah yang di antara kita.

6. Setiap anggota Kerajaan Allah tidak boleh bersumpah palsu. (Mat 5:33-37). Awas, jangan bersumpah, melainkan, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat,”(Mat 5:37).

7. Setiap anggota Kerajaan Allah tidak boleh membalas, karena pembalasan adalah hak Tuhan. (Mat 5:38-39). “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu,”(Mat 5:39). Jangan melawan atau membalas musuh-musuh kita.

8. Setiap anggota Kerajaan Allah selalu melakukan yang terbaik. (Mat 5:40-42). ”Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu,”(Mat 5:42). Berilah yang terbaik sesuai kemampuan kita.

9. Setiap anggota Kerajaan Allah suka mengasihi sama seperti Allah yang adalah kasih. (Mat 5:43-48). “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna,"(Matius 5:48). Kita harus meniru Bapa kita karena kita ingin menjadi serupa seperti Kristus. 

KETERLIBATAN ALLAH ATAS SETIAP ASPEK HIDUP KITA


KETERLIBATAN ALLAH ATAS SETIAP ASPEK HIDUP KITA

Allah ingin terlibat di dalam setiap kegiatan, setiap percakapan, setiap masalah, bahkan di dalam setiap pemikiran kita. Paulus menuliskan hal ini demikian, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan,”(Ibrani 1:1-3a).

Mengapa Yesus rela menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan? Karena Yesus ingin agar kuasa firman itu juga menopang setiap kegiatan, setiap percakapan, setiap masalah, setiap pemikiran dan sikap serta perbuatan kita. Pada saat kita menyadari hadirat Allah sesering mungkin, maka Allah akan terlibat dalam setiap kegiatan yang kita lakukan. Hal ini akan membuat kita untuk terus-menerus bersyukur atas kebaikan Tuhan senantiasa. Sebaliknya ego kita akan dipatahkan kuasa kendalinya atas hidup kita. Dengan demikian, aktivitas kita setiap hari akan dilakukan di dalam hadirat Allah (CORAM DEO).

Keuntungan lain yang kita dapatkan saat melibatkan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita adalah Roh Kudus akan mudah memimpin kita untuk berdoa syafaat bagi orang lain. Kita juga akan memiliki hikmat Tuhan yang mengalir senantiasa di dalam hidup kita untuk memberkati orang lain. Mari, kita praktekkan gaya hidup yang melibatkan Tuhan di dalam seluruh aspek kehidupan kita senantiasa. Dengan demikian, lingkungan kita pun akan mengalami perubahan, karena Kerajaan Allah memerintah di lingkungan tersebut.

TAKUT AKAN TUHAN


TAKUT AKAN TUHAN

Apakah artinya takut akan Tuhan? Sejauh manakah kita rindu untuk hidup dalam takut akan Tuhan? Arti takut akan Tuhan adalah KESADARAN YANG TERUS-MENERUS akan HADIRATNYA. Kita sebagai murid Kristus harus memiliki kesadaran bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang selalu siap sedia untuk memperhatikan, menilai dan menghakimi setiap motivasi, pikiran dan perkataan-perkataan kita. Jika kita takut akan berarti kita telah diperintah oleh Dia yang adalah Raja kita. Dengan demikian kita tidak akan melakukan dosa apapun, sekalipun tidak ada seorang manusia yang melihat kita. 


Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa sikap hidup yang takut akan Tuhan tidak diperoleh seseorang secara otomatis. Sikap takut akan Tuhan harus dilatih secara terus-menerus dan berulang-ulang dalam waktu yang lama. Memang takut akan Tuhan adalah suatu proses berulang-ulang dan dilakukan dalam waktu panjang dan lama. Tetapi kita perlu ingat bahwa takut akan Tuhan membuat kita sadar akan hadirat Tuhan, walau pun kita tidak merasakan manisfestasi kehadiran-Nya. 

Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa terlalu banyak orang Kristen yang hanya mau mencari hadirat Tuhan yang dimanifestasikan. Padahal, hadirat Tuhan yang demikian jarang terjadi (hanya 10%-20%), sedangkan 80%-90% hadirat Tuhan tidak dimanifestasikan. Yang perlu diperhatikan oleh setiap orang Kristen adalah bahwa sekali pun manisfestasi kehadiran Tuhan tidak kita rasakan, tapi hadirat Tuhan harus kita yakini / imani secara terus-menerus di dalam kehidupan kita setiap hari. Mari, kita praktekkan sikap hidup yang senantiasa takut akan Tuhan di mana pun kita berada. Dengan demikian kita tidak akan mudah jatuh ke dalam dosa.

APAKAH YANG ANDA CARI DI DALAM HIDUP INI?


APAKAH YANG ANDA CARI DI DALAM HIDUP INI?

Pada suatu hari yang cerah, tampak pemandangan yang mencengangkan. Sebarisan panjang manusia yang antri membentang sepanjang sejarah dan kelihatan samar-samar sesuai urutan lahir. Beberapa nama yang dikenal sebagai pahlawan iman: Adam, Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub dan Daud. Ada suara yang bertanya kepada Daud, ”Apa yang kamu cari dalam hidup ini? Mengapa kamu bertahan dalam penderitaan? Adakah yang belum memuaskan hatimu?” Lama tidak terdengar suara. Lalu Daud menjawab, “Aku mencari Tuhan.” 

 Kemudian Daud menjelaskan maksudnya demikian: Aku telah menulis hal itu dalam kitab Mazmur. Dalam Mazmur, aku menulis seperti ini, “Hatiku mengikuti firman-Mu: 'Carilah wajah-Ku'; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.” (Mazmur 27:8). Mengapa harus mencari wajah Tuhan? Karena hidup ini penuh dengan rintangan, kesukaran dan berbagai halangan lain. Hanya orang yang mencari wajah Tuhanlah yang akan luput dari segalanya. Ketika masalah datang menerpa hidup ini, Tuhan menjadi jawaban satu-satunya yang dapat dipercayai. Itulah sebabnya, aku menulis ayat berikut ini untuk melukiskan rasa syukurku kepada Tuhan, “Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!”(Mazmur 27:9).

Ketika seorang manusia yang lemah mencari Tuhan, maka semua kebutuhan lain pun akan ditambahkan padanya. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu,” (Mat 6:33). Apa yang Anda cari dalam hidup ini? Jikalau Anda mencari Kerajaan Allah dan kebenaran yang dirindukan oleh Tuhan, maka semua hal yang lain akan ditambahkan kepada Anda. Apakah kita rindu untuk memiliki hati seperti Daud? Ia mencari Tuhan sepanjang hidupnya. Ketika ia mencari Tuhan dengan segenap hati, maka Tuhan menolong dia dalam melewati masa-masa yang paling gelap di dalam hidupnya. Dan Daud telah menjadi contoh dan teladan yang baik bagi kita bahwa ketika kita mencari Tuhan di dalam hidup ini, maka Allah akan memuaskan hidup kita.

TIGA LANGKAH HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH


TIGA LANGKAH HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH

Setiap anggota jemaat Abbalove Ministries didorong untuk menghadirkan KERAJAAN ALLAH di dalam setiap bidang kehidupan yang digelutinya sehari-harAdd Imagei. Bagaimanakah cara praktis mempraktekkan kehadiran Kerajaan Allah? Ada 3 prinsip yang dapat dilakukan untuk mempraktekkan hal tersebut. Ketiga prinsip ini disebut 3B, yaitu:

1. Berjalan dengan Kristus
Bagaimanakah caranya berjalan dengan Kristus? Artinya kita mati terhadap sifat ego kita yang ingin menonjolkan diri kita sendiri. Kita harus hidup seperti Yesus Kristus hidup, yakni mendahulukan kepentingan orang lain. Kata Yesus, “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa,”(Yohanes 12:24-26).


2. Belajar dari Kristus 
Bagaimanakah caranya belajar dari Kristus? Artinya cara hidup kita mencerminkan hidup Kristus sendiri. Yesus berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."(Matius 11:29-30). Prinsip ini adalah prinsip yang paling praktis untuk kita lakukan untuk belajar dari Kristus.

3. Serupa dengan Kristus.
Tidak ada contoh pribadi lain yang dapat kita jadikan teladan dari pada apa yang telah dilakukan oleh rasul Paulus. Ia berkata, “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku,”(Galatia 2:19-20). Jika kita ingin menjadi serupa dengan Kristus, maka tidak ada jalan lain selain kita hidup sesuai firman Tuhan. 

PERUBAHAN HATI YANG TERJADI SECARA RADIKAL


PERUBAHAN HATI YANG TERJADI SECARA RADIKAL

Pada suatu siang di kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sekelompok siswa sebuah Sekolah Negeri mengeroyok salah seorang teman kelas mereka di taman sekolah. Sebenarnya anak yang dipukuli ini adalah geng di kelas mereka selama dua tahun, tetapi tiba-tiba ia berubah menjadi lembut. Sehari sebelumnya, ia memukuli 5 siswa satu demi satu di dalam kelas. Namun pada esok harinya, ia mengumpulkan mereka di dalam taman dan berkotbah tentang Yesus kepada mereka yang dipukulinya itu. Hal ini membuat teman-temannya heran dan membalas dendam kepadanya. Ada sesuatu yang belum pernah mereka dengar sebelumnya adalah ia berkata pada teman-teman yang mengeroyok dirinya, “Yesus mengasihi kamu, saya juga mengasihi kamu.” Karena kata-katanya itu, ia dikeroyok oleh teman-temannya yang merasa telah dijajah selama dua tahun tersebut. Namun itulah perubahan hati yang terjadi secara radikal.

Mengapa anak yang nakal ini tiba-tiba berubah tingkah lakunya menjadi anak yang baik dan lugu? Karena kuasa perubahan hati telah dikerjakan oleh Allah di dalam hatinya. Paulus yang sebelumnya juga adalah seorang penganiaya orang Kristen, justru diubah hatinya oleh Tuhan saat ia bertemu dengan Yesus di tengah jalan ke Damsyik. Karena itu, Paulus menulis pengalaman tersebut demikian,”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami,”(II Kor 5:17-18). 
 Banyak orang Kristen ingin mengubah diri mereka tanpa membiarkan Tuhan mengubah hati mereka terlebih dahulu. Padahal pernyataan yang benar adalah transformasi dalam hidup kita dimulai dari hati, yaitu perubahan dari dalam dan bukan dari luar. Jadi, jangan terlalu berpatokan pada perubahan yang terjadi di luar dan melupakan esensi yang sebenarnya yakni perubahan atau transformasi hidup yang dimulai dari hati. Ketika hati seseorang berubah, maka perubahan itu akan mempengaruhi perubahan yang ada di luar dirinya. Mari, milikilah perubahan hati yang radikal untuk hidup dalam Kerajaan Allah.

OTORITAS KERAJAAN ALLAH ADALAH KUASA YANG TAK TERBENDUNG.


OTORITAS KERAJAAN ALLAH ADALAH KUASA YANG TAK TERBENDUNG.

Kerajaan Allah juga diumpamakan seperti sebuah batu. Pada awalnya memang kecil, tetapi ia akan semakin besar sampai memenuhi bumi. Hal ini terlihat dalam mimpi raja Nebukadnezar dari Babel yang mendapatkan mimpi dari Allah yang membuat dia terperangah. Daniel mencatat mimpi Nebukadnezar dengan tafsiran yang diberikannya. Nebukadzesar bermimpi melihat sebuah patung yang besar dan menakutkan. Kata Daniel, “Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi,”(Daniel 2:34-35). Apakah kita masih takut dengan jumlah minoritas kita? 

Sebenarnya Allah ingin memberitahukan kepada kita melalui mimpi Nebukadnezar tersebut, bahwa Kerajaan yang akan didirikan oleh Allah semesta langit adalah Kerajaan yang mempunyai otoritas dahsyat dan tak terbendung. Kerajaan yang didirikan oleh Allah tersebut diumpamakan sebagai sebuah gunung batu yang besar. Artinya kekuasaannya tidak terbendung oleh kuasa apa pun di dunia ini. Setiap anggota Kerajaan Allah adalah merupakan bagian dari gunung batu yang semakin membersar tersebut dan tidak akan pernah terkalahkan oleh kuasa dunia ini. Ini merupakan sebuah jaminan bagi kita untuk tidak takut terhadap kekuasaan dunia ini yang berupa patung yang hancur tak berbekas itu. Hal itu yang membuat Nebukadnezar heran berkata, "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu." Tidak ada ketakutan di dalam Kerajaan Allah. Lihatlah janji yang diberikan Allah melalui nabi Daniel, “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai,"(Daniel 2:44-45).

Jikalau kita takut, maka kita sedang meremehkan kuasa penaklukan Allah yang tak terbatas tersebut. Kerajaan Allah tidak dapat diintimidasi oleh kuasa setan. Sebab semua kuasa dan kekuatan akan diremukkan tanpa bekas. Jikalau kita sebagai anggota Kerajaan Allah, seharusnya kita merasa berbangga dengan kuasa dan otoritas tak terbatas itu. Kekuasaan dan otoritas Allah adalah otoritas yang tak terbendung. Mari, kita maju bersama Sang Batu Karang, yakni Yesus Kristus.

DUA TIPE PEMBELI HARTA KERAJAAN ALLAH


DUA TIPE PEMBELI HARTA KERAJAAN ALLAH
 
Pada suatu hari yang mendung di sore hari, dua orang anak muda berjalan-jalan di sebuah padang rumput yang luas. Ketika mereka tiba di tengah padang tersebut, tampaklah sesuatu yang mengkilat dari permukaan tanah. Kedua anak itu berjalan mendekati benda tersebut untuk melihat dengan jelas. Pada saat memeriksanya, ternyata ada mutiara yang mereka temukan, namun syarat untuk mengambilnya adalah mereka harus menjual semua yang mereka miliki. Salah seorang anak ini bersorak kegirangan: ia melompat, menari dan bersiul dengan suara yang indah sampai terdengar jauh ke ujung padang yang luas itu. Sedangkan salah seorang anak yang lain, cuma diam, kalam tanpa ekspresi, namun ia memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Karena kalem, anak ini hanya diam dan memperhatikan dengan teliti mutiara yang ada di tangannya. Setelah yakin dengan mutu yang ada di dalam mutiara tersebut, ia pergi dan menjual semua harta yang ia miliki untuk membeli mutiara itu. Itulah ilustrasi tentang dua tipe dari orang-orang yang ingin membeli harta Kerajaan Allah. Kedua tipe ini kita temukan dalam perumpamaan Yesus yang terdapat dalam Matius 13:44-46, "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Kedua tipe orang ini sama-sama menjual harta miliki mereka untuk membeli harta Kerajaan Sorga, tetapi reaksi mereka jauh-jauh sangat berbeda. 

1.PEMBELI YANG SANGAT PERIANG         
Orang yang memiliki tipe ini akan bersukacita, melompat-lompat karena ia menemukan suatu kebenaran firman Tuhan tentang hidupnya, seperti menemukan harta yang terpendam (ayat 44). orang ini biasanya responnya meledak-ledak dalam seketika untuk membeli atau membagikan pengalamannya dengan semua orang. Perhatikan dengan seksama orang-orang yang memiliki tipe ini di dalam gereja. Mereka akan bersukacita dengan menangis atau bersorak sukacita ketika menemukan kebenaran firman atau mengalami pencerahan dari firman. Ini adalah ungkapan hati mereka bahwa mereka telah menukarkan apa saja yang mereka miliki untuk menerima harta Kerajaan Allah. Jangan menghakimi, tetapi mendorong mereka untuk bertumbuh dalam Tuhan. 

2.PEMBELI YANG CERMAT UNTUK MENYELEKSI
Orang dengan tipe ini sangat cermat karena menyeleksi atau disebut tipe intelektual. Mereka akan tenang untuk menyelidiki suatu pencerahan baru dan pelan-pelan memperhatikannya. Apabila mereka sudah mampu memilah-milah apa yang mereka temukan itu dengan harga yang pasti, maka mereka akan segera menjual apapun yang mereka miliki untuk membeli mutiara yang indah tersebut. Responnya pelan-pelan, tapi ia akan memilih yang terbaik untuk membelinya. Kita melihat bahwa respon mereka berbeda-beda, tapi mereka punya tipe yang sama yakni menjual semua milik mereka untuk membeli Harta Kerajaan Allah. Arti menjual di sini adalah apa pun yang kita miliki di dunia ini, kita sadar bahwa semuanya adalah milik Tuhan dan kita akan menyerahkan semuanya untuk melayani Dia. Kita hanyalah hamba dan tidak memiliki apa-apa, hanya menyerahkan pada Tuhan untuk dipakai oleh Tuhan demi harta Kerajaan Allah.