Sunday, September 28, 2008
Memberi
Allah yang Menopang Kita
Ketika pertama kali kita menjadi orang Kristen, kita cenderung berpikir, “Allah, Engkau tidak tahu betapa hebatnya orang yang Kaupilih saat Kau memilihku. Aku akan memberitakan Kerajaan-Mu dengan tanganku sendiri. Aku akan pergi dan memenangkan dunia dan sungguh-sungguh akan menolong-Mu.” Maka kita bekerja dengan giat tetapi akhirnya datang kembali sambil tersungkur dan berkata, “Tuhan, aku tahu aku telah mengecewakan-Mu. Aku minta maaf. Aku benar-benar telah mengecewakan-Mu.” Namun Allah menjawab, “Tidak, kau tidak mengecewakan-Ku, karena kau tidak menopang-Ku.” Kita tidak menopang Allah; Dia yang menopang kita. Kita tidak menggenggam Allah di dalam tangan kita; kitalah yang berada di dalam tangan-Nya. Allah sedang berusaha berkata kepada kita, “Relekslah dalam iman dan biarkan Aku bekerja melalui engkau.” Hari-hari ini begitu banyak orang Kristen benar-benar keletihan karena mereka mencoba melawan peperangannya Allah dengan kekuatan sendiri. Ketika kita berusaha melawan peperangan Allah dengan kekuatan sendiri, maka pasti kita akan dikalahkan. Firman Tuhan datang kepada Raja Yosafat dan orang-orang Israel ketika hendak berperang melawan bani Amon dan bani Moab. Tuhan berkata, "Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah,” (II Taw 20:15).
Sumber: God's Answers to life's difficult questions, by Rick Warren, Metanoia
Uang Kembaliannya terlalu banyak
Uang kembaliannya terlalu banyak!
Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, mengenai seorang pendeta Inggris yang cukup dikenal dan dihormati. Pada suatu ketika, pendeta itu pergi dengan mempergunakan bus listrik pagi-pagi sekali dari rumahnya di pinggiran kota menuju gerejanya yang terletak di pusat kota London. Pada waktu ia hendak membayar ongkos kepada sopir bus, pikirannya sudah dipenuhi dengan kesibukan akan kegiatannya yang besar. Baru setelah ia duduk, disadarinya bahwa sopir tersebut sudah memberikan kepadanya uang kembalian yang terlalu banyak. Ketika ia menimang-nimang uang kelebihan itu, pikiran yang pertama yang muncul adalah,”O betapa luar biasanya Allah menyediakan uang ini untukku!”
Tetapi, semakin lama ia duduk disana, semakin tidak tenanglah hatinya. Karena sudah mendekati gedung gereja tempat ia melayani, ia mendekati si sopir dan berkata,”Ketika saya naik, rupa-rupanya anda memberi saya kembalian terlalu banyak.”
Si sopir itu dengan tersenyum dan berkata,” Bukan ketidaksengajaan sama sekali. Pendeta tentunya ingat kemarin saya hadir di kebaktian yang bapak pimpin, dan saya mendengar kotbah bapak mengenai hal kejujuran. Oleh karena itu, saya berpikir untuk menguji bapak.”
Kelemahlembutan hati adalah kesediaan seseorang untuk dibentuk oleh Tuhan.
sumber: Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda #6, Metanoia Publishing
Allah selalu di samping kita
Allah selalu di samping kita
Ingatlah! Allah selalu disamping kita
Seorang ayah, yang memiliki seorang putra, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal. Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya.
Pada hari pertunjukan, sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Tanpa sepengetahuan ayahnya, anak tersebut menyelinap pergi. Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut, lalu anak tersebut mulai memainkan sebuah lagu yang sederhana. Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung.
Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata, "Teruslah bermain". Sang pianis lalu duduk di samping anak itu, dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu, dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut.
Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah. Sang anak merasa bangga, pikirnya, "Wah betapa hebatnya aku!" Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.
Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Allah ada di samping kita.
Sumber: www.glorianet.org
Friday, September 26, 2008
TAMU ATAU PEMILIK RUMAH?
TAMU ATAU PEMILIK RUMAH?
Seorang gubernur negara bagian Amerika Serikat pernah berjumpa dengan seorang Kristen yang menurutnya "memiliki sesuatu yang berbeda," padahal mereka sama-sama Kristen. Usut punya usut, sang gubernur menduga bahwa mungkin karena mereka berbeda denominasi.
Dalam diskusi mereka, sang gubernur berkata,"Jika Anda mau datang ke rumah, saya akan menerima Anda sebagai tamu kehormatan. Anda boleh menikmati apa saja yang ada di rumah saya, tapi Anda tidak berhak mengatur apa pun karena Anda tetap hanya seorang tamu yang tidak memiliki kunci rumah saya. Kecuali jika saya mengalihkan hak milik atas rumah ini kepada Anda maka saya akan menurut apa saja yang harus diperbuat di rumah ini sesuai petunjuk-petunjuk Anda."
Mendengar itu, orang Kristen tadi menyahut, "Itulah bedanya Anda dan saya. Saya telah menyerahkan kunci rumah hati saya kepada Yesus. Sedangkan Anda hanya mengundang Dia sebagai seorang tamu."
Tatkala sang gubernur bertanya apa yang mesti dilakukan, rekan seiman tadi menjawab,"Yang perlu dilakukan hanyalah meminta Dia untuk menjadi pemilik rumah hati Anda." Sang gubernur pun mengikuti petunjuk tersebut dan sejak itu ia mengizinkan Tuhan bertahta dan mengatur setiap detail dalam hidupnya.
Saat kita diselamatkan, Allah ingin agar kita juga mengalami kuasa dan hadirat-Nya setiap hari, serta melihat bagaimana Dia bekerja dalam kehidupan kita. Hanya ada satu syarat, yakni asal kita mau menyerahkan kunci rumah hati kita kepada-Nya.
Sumber: www.glorianet.org
SEMUT dan BELALANG
SEMUT & BELALANG
Di sebuah kelas sekolah dasar seorang guru memberikan tugas kepada murid-muridnya tentang menulis kreatif. Guru tersebut bercerita tentang semut dan belalang. “Semut berkerja keras selama musim panas dan mengumpulkan persediaan makanan. Tetapi belalang bermain selama musim panas dan tidak bekerja. Kemudian musim dingin datang. Belalang mulai kelaparan karena tidak memiliki makanan. Jadi dia datang ke rumah semut dan mengemis. 'Semut, tolonglah saya, berilah saya makanan.' Nah anak-anak, tugas kalian adalah menulis akhir cerita tersebut.”
Mark, salah satu muridnya mengangkat tangan, "Guru, bolehkan saya menggambar?"
"Tentu saja, kamu boleh menggambar. Tetapi kamu harus menulis akhir cerita itu dulu." Kertas-kertas dikumpulkan. Kebanyakan murid menulis bahwa Semut membagi makanannya selama musim dingin dan baik semut maupun Belalang bertahan hidup.
Beberapa anak menulis, 'Semut itu berkata, "Tidak, Belalang. Kamu seharusnya bekerja selama musim panas dan tidak bermain-main. Sekarang, saya hanya memiliki cukup makanan untuk diri saya sendiri." Jadi Semut itu hidup dan belalang meninggal.
Tetapi Mark mengakhiri cerita dengan cara yang sangat berbeda. Dia menulis, "Jadi Semut itu memberikan semua dari makanannya kepada Belalang; Belalang melalui musim dingin itu dan hidup. Tetapi sang Semut meninggal." Di dasar halaman, Mark menggambar tiga salib. "Dia memberikan segalanya untuk kita supaya kita beroleh hidup."
Yesus mati agar kita hidup. Yesus hidup agar kita selamat. (Anonim)sumber: www.glorianet.org
Kebiasaan yang sehat
Kebiasaan yang sehat
Profesor Henry Gay Lindgren yang mengadakan penelitiannya terhadap sejumlah mahasiswa yang sukses di San Fransisco State College. Ternyata keberhasilan mereka ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.Kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik (33%)
2.Minat terhadap pelajaran (25%)
3.Kecerdasan (15%)
4.Pengaruh dari keluarga (5%)
5.Lain-lain (22 %)
Kebiasaan adalah suatu pola tindakan yang sudah kita pelajari; ada yang baik dan ada yang jelek. Otak kita dapat menyimpan informasi tentang bagaimana melakukan aktivitas-aktivitas lain, lalu mengunakan informasi tersebut kapan saja bila diperlukan tanpa harus kita pikirkan atau sadari.
Melakukan sesuatu dengan cara yang sama berkali-kali akan menjadi sebuah kebiasaan dan membuatnya tersimpan dengan baik dalam otak kita yang akhirnya dapat membuat tindakan tersebut selanjutnya hampir “OTOMATIS'. Para psikolog mengatakan: “Kebiasaan menjadi sifat, sifat menjadi watak, watak menjadi kepribadian dan kepribadian membentuk karakter kita.”
Kalau kita ingin berhasil dalam pendidikan maupun dalam bidang lain, lakukanlah kebiasaan-kebiasaan yang sehat setiap saat. Baca alkitab adalah kebiasaan sehat yang seharusnya dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Bahkan tertulis dalam mazmur 1:3 “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Sudahkah hal ini menjadi kebiasaan kita dalam sehari-hari?
Sumber: Secangkir sup bagi jiwa Anda 1, Timotius Adi Tan. Metanoia Publishing
Thursday, September 25, 2008
THIS IS MY DATE LINE
THIS IS MY DATE LINE
The parents of my girlfriend place their trust in me. I will not violate it.
I will respect my girlfriend as I expect other men to respect my sister.
I will respect womanhood because my mother is a woman.
I will ask my girlfriend to do nothing I would be ashamed of if my mother found it out.
My girlfriend has given me the honor and pleasure of her company. It is wrong for me to expect more in payment for this date.
My girlfriend will be a wife and mother someday. She must be an example to her children and the pride of her husband. I will help her to be as pure and decent as I want my wife to be.
Manhood means strength of character as well as body. Lack of self-control is a sign of weakness. I want my girlfriend to know that I an manly.
God is everywhere, sees everything, know everything. Darkness may hide me from people, but it cannot hide me from God.
4 Langkah Pemulihan Emosional Manusia
4 Langkah Pemulihan Emosional Manusia
Hati yang luka sering kali melumpuhkan hidup seseorang, bukan hanya dalam jiwanya tapi juga pada tubuh dan bahkan mempengaruhi hubungan pribadinya dengan Tuhan. Berikut 4 langkah pemulihan dari masalah emosional manusia:
1. Temukan imajinasi/ kata-kata/ ingatan yang menimbulkan masalah emosional.
Situasi, orang maupun barang bukanlah penyebab masalah emosional manusia, tetapi bagaimana kita memandang situasi yang kita-lah yang menentukan emosi dalam diri kita. Imajinasi/ kata-kata/ ingatan yang buruk menjadi penyebab masalah emosional yang kita hadapi.
2. Akui imajinasi/ kata-kata/ ingatan tersebut di hadapan Tuhan dan manusia.
Setelah kita menemukannya, kita perlu mengakuinya di hadapan Tuhan dan manusia karena keterbukaan adalah awal dari pemulihan (Yak 5:16a). Tanpa kita mengakui dan menyadari bahwa itu adalah salah dan menjadi penghalang kita berhadapan dengan Tuhan, kita tidak akan pernah disembuhkan dari masalah emosional dalam hidup kita.
3. Alami Kristus (Kasih, kuasa dan Kebenaran-Nya).
Setelah kita mengakuinya, kita perlu menggantinya dengan kebenaran Firman Tuhan. Ijinkan Tuhan menggantinya melalui pengalaman baru, rhema dari kebenaran Firman Tuhan, pengalaman dalam komunitas dan doa dari orang lain.
4. Tunduk kepada Firman Tuhan.
Setelah mengalami Kristus, kita perlu menjaganya dengan cara tunduk pada kebenaranNya karena itulah yang akan memerdekakan kita seutuhnya. Rhema saja tidaklah cukup, kita perlu tinggal dalam kebenaran yang memerdekakan hidup kita.
INTEGRITAS DALAM PERCAKAPAN
INTEGRITAS DALAM PERCAKAPAN
Kehidupan masyarakat selalu memiliki suatu dasar. Dasar dari setiap bangunan adalah fondasi, dan dasar dari kehidupan bermasyarakat di mulai dengan berkomunikasi satu dengan yang lain. DR. Edwin Louis Cole mengatakan “komunikasi adalah dasar kehidupan”. Jadi sangat penting bahwa komunikasi merupakan hal yang sangat penting dimana tanpa adanya komunikasi yang baik maka akan terjadi yang namanya keabnormalan. Untuk mendukung suatu komunikasi diperlukan suatu dasar yang penting bernama integritas.
Integritas itu nyata dan sangat kongkret. Integritas itu nyata dan bisa diukur. Dengan integritas sebagai batu dasar fondasi, maka apa yang dibangun di atasnya tidak ada batasnya. Karena Integritas itu bisa diartikan apa yang ada di dalam hati, yang di dalam pikiran dan yang di lakukan ada sama.
Amsal 11:3 berkata “Orang yang jujur (orang yang memiliki integritas – NIV) dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya” dan dalam Amsal 10:9 “Siapa bersih kelakuannya (orang yang memiliki integritas-NIV), aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui”
Jadi apabila kita mengerti tentang prinsip Firman Tuhan di atas mengenai integritas, maka kita pasti akan mampu untuk bertanggung jawab terhadap apa yang kita ucapkan atau percakapkan kepada orang lain.
Beberapa tips Anda dapat berintegritas dalam percakapan :
1. Sadar bahwa perkataan Anda adalah sesuatu yang mengikat Anda.
Setiap perkataan kita yang diucapkan keluar dari mulut kita memiliki kuasa yang melepaskan ataupun kuasa yang mengikat kita. Setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita merupakan “suatu hutang yang harus kita bayar atau tepati” kepada orang lain. Karena setiap kata-kata kita itu membuktikan kepada orang lain siapa kita itu sebenarnya. Orang akan respek dengan kita apabila kita bisa menetapi setiap perkataan yang kita ucapkan.
2. Sederhanakan apa yang Anda perkatakan.
Komunikasi bukan sekedar soal apa yang anda ucapkan. Melainkan juga bagaimana anda mengucapkannya. Kunci dalam berkomunikasi adalah kesederhanaan. Banyak orang suka mengalami kehilangan komunikasi dan konflik dikarenakan banyak berkata-kata sehingga tidak dapat menepatinya. Usahakan apa yang dikatakan sederhana tetapi dapat dimengerti oleh orang lain.
3. Tunjukkan kebenaran melalui tindakan
Seorang yang berintegritas adalah seseorang yang melakukan dengan pasti dan sungguh-sungguh apa yang dikatakannya. Dengan melakukan apa yang diperkatakannya akan menarik simpati dari orang lain untuk dapat mempercayai Anda.
Sumber : Christian Men's Network
Anda Emosional?
Langkah-langkah untuk mengatasi Problem Emosional
1. Identifikasi apa yang saudara rasakan
Sebelum kita masuk ke dalam proses pemulihan dari problem emosional, kita perlu terlebih dahulu jujur terhadap perasaan/emosi apa yang sedang berkecamuk dalam diri kita. Apa yang sesungguhnya saudara rasakan? Marah, kecewa, direndahkan, frustasi, depresi, tidak berdaya, …. Ketika kita mengetahui dengan pasti perasaan apa yang sedang muncul, barulah pemulihan dapat kita alami kemudian.
Perlu kita sadari, adalah wajar untuk saudara mengalami perasaan tertentu walaupun perasaan itu mungkin tidaklah menyenangkan. Perasaan adalah seperti “alarm” yang bekerja untuk menunjukkan apa yang ada dalam pikiran kita, karena kita tidak selalu tahu apa yang ada dalam pikiran kita tetapi perasaan akan menunjukkannya.
2. Pemulihan:
a. Temukan
Perasaan bersumber dari apa yang kita pikirkan. Jika kita memikirkan dan merenungkan kebenaran, maka sukacita dan damai sejahtera (perasaan yang menyenangkan) yang akan dihasilkan. Jadi langkah pertama adalah menemukan pikiran atau kepercayaan salah yang menjadi sumber dari problem emosional yang kita alami.
b. Akui
Kepercayaan salah merupakan salah satu bentuk penyembahan berhala yang perlu kita akui di hadapan Tuhan. Kepercayaan salah inilah yang membuat kita tidak dapat merasakan sukacita dan damai sejahtera dari Sang Sumber yaitu Tuhan sendiri.
c. Alami
Mulailah ubah kepercayaan kita dan gantilah dengan kebenaran. Kita perlu membuang semua tipu muslihat dengan kebenaran. Biarkanlah kebenaran itu mengubah hidup kita. Baca, renungkan dan ucapkanlah kebenaran itu, sampai kebenaran tersebut menjadi bagian (iman) dalam hati dan mengubah pikiran kita (metanoia).
d. Tunduk dan Taat
Setelah kita mengalami perubahan pikiran dan memiliki kebenaran dalam hati kita, kita perlu mentaati kebenaran tersebut. Perasaan yang tidak menyenangkan dapat kembali menghantui kita begitu ketidaktaatan kita lakukan sebagai akibat ketidakpercayaan kita.
Selamat memiliki hidup yang berkemenangan dan bebas dari konflik emosional!!
sumber: Personal Development Assitance Community (PDA.COM)
Wednesday, September 24, 2008
Saya bisa
Pada tahun 1924 ada ekspedisi pendakian gunung Everest. Sekelompok pendaki telah berusaha dua kali untuk mencapai puncak gunung yang ertinggi didunia itu, tetapi gagal. Bahkan dua orang anggota rombongan mereka tewas dalam usaha ini. Mereka lalu bertemu di London beberapa Minggu kemudian untuk membicarakannya, dan memberikan laporan kepada sekelompok pendukung yang tertarik.
Di panggung tempat mereka berpidato terdapat sebuah foto besar dari gunung Everert. Salah seorang pendaki tersebut berdiri untuk berbicara. Sementara ia berpidato kepada orang banyak, ia menoleh ke foto gunung Everest dan berkata, “Kau sudah menaklukan kami satu kali, dan kau juga telah menaklukan kami dua kali. Tetapi hai gunung Everest, kau tidak akan menaklukan kami setiap kali.” Ia lalu kembali lagi menghadap kepada hadirin dan dengan penuh kepastian mengatakan, “Sebab gunung Everest tidak bisa bertumbuh menjadi lebih besar, tetapi kita bisa.”
sumber: Secangkir sup bagi jiwa 4 (Timotius Adi Tan, Metanoia Publishing)
Kurang Komunikasi
Kurangnya Komunikasi
Ada dua orang bersaudara yang setiap tahun selalu bersaing untuk memberikan hadiah Natal yang paling luar biasa kepada ibu mereka. Suatu ketika Bill mendapati bahwa Tom akan memberi ibunya hadiah sebuah mobil mereka Cadillac yang sangat mahal dan dirancang khusus. Tetapi, ketika Bill melewati suatu toko yang menjual binatang peliharaan, ia melihat seekor burung beo seharga 10.000 dolar. Ia heran mengapa burung itu harganya begitu mahal.
Si penjual itu berkata bahwa burung beo itu sangat langkah karena fasih berbicara dalam 17 bahasa. Dengan sangat gembira Bill lalu membeli burung itu dan mnegirimkannya kepada ibunya. Dan, ia tidak sabar menunggu datang nya hari Natal untuk mrngunjungi ibunya dan melihat bagaimana reaksi ibunya terhadap burung ajaib itu.
“Ibu suka burung itu?” tanyannya.
“Oh ya, burung itu sangat lezat.”
“Lezat?” teriak Bill, “Ibu, burung itu sangat langka harganya 10.000 dollar. Ia bisa berbicara dalam 17 bahasa.”
“Kalau begitu, mrngapa dia tidak mengatakan apa-apa waktu itu?”
Komunikasi ada dimana-mana: di rumah, di meja makan, di kampus, dikantor, di gereja, di taman-taman dan sebagainya. Dengan komunikasi kita bentuk saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengatahuan dan meletarikan peradaban. Tetapi, dengan komunikasi kita juga menyebarkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran..
Komunikasi begitu penting, begitu meluas dan begitu akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mulailah dengan Mimpi
Eugene Lang adalah seorang pengusaha yang hanya lulusan SD. Pada 25 Juni 1981 Lang berdiri di hadapan anak-anak kelas 6 yang menamatkan pendidikannya di SD PS 121 di daerah kumuh East Harlem, New York. Pada beberapa dekade sebelumnya Lang juga menamatkan pendidikannya di SD itu. Berdasarkan statistik, Lang tahu bahwa 75% dari anak-anak itu mungkin akan putus sekolah dan bahkan takkan pernah lulus SMA. Lang ingin mengubah hal itu.
Lang lalu mendorong anak-anak itu untuk bekerja keras dan memberi harapan bahwa kalau mereka mau melakukannya mereka akan sukses. Dimulai dari harapan dan mimpinya ini, Lang berjanji jika mereka mau bertekun dan lulus dari SMA, maka ia akan menyediakan semua uang beasiswa untuk bisa berkuliah di perguruan tinggi.
Janji inilah yang menjadi awal program yang diberi nama “Aku punya sebuah impian”.
Empat tahun kemudian 61 anak itu masih terus bersekolah. Enam tahun kemudian, 90% dari 54 anak yang masih berhubungan dengan Lang akhirnya lulus dari SMA. Dua pertiga dari antara mereka melanjutkan ke perguruan tinggi. Hari ini program “Aku Punya Sebuah Impian” telah mensponsori 160 proyek di 57 kota dan telah menyentuh kehidupan 10.000 anak. Itu hanya karena seorang Eugene Lang memutuskan untuk menjadi seorang yang membuka jalan bagi pencapaian mimpi-mimpi.
Mungkin sekarang anda hanya memiliki sebuah mimpi. Namun anda tidak akan pernah menduga dampak dari mimpi anda itu. Jadi, jika anda ingin menjadi orang yang memberi dampak bagi banyak orang, mulailah dengan sebuah mimpi.
Tuesday, September 23, 2008
Keberhasilan
Bila engkau telah berusaha keras tetapi belum terlihat hasilnya, cobalah SEKALI LAGI, mungkin enkau tinggal SELANGKAH menuju keberhasilan.
Ada saat-saat tertentu dimana kita telah berusaha dengan sungguh-sungguh, tetapi kita masih belum melihat hasilnya dengan jelas.
Terkadang Tuhan memang mengizinkan keadaan seperti itu untuk melatih iman kita, untuk melatih kepercayaan kita kita kepada kuasaNya.
Bila saat ini and berada dalam keadaan tersebut, janganlah berputus asa, berusahalah sekali lagi karena ada kemungkinan sedikit lagi anda akan mencapai keberhasilan.
Karena segala sesuatu yang kitalakukan bersama dengan Tuhan tidak akan pernah menjadi sia-sia.
ANDA SPESIAL
ANDA SPESIAL
Suatu hari seorang penceramah terkenal membuka seminarnya dengan cara unik. Sambil memegang uang pecahan Rp. 100.000,-, ia bertanya kepada hadirin, "Siapa yang mau uang ini?" Tampak banyak tangan diacungkan. Pertanda banyak minat.
"Saya akan berikan ini kepada salah satu dari Anda sekalian, tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini." Ia berdiri mendekati hadirin. Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat-lipat. Lalu bertanya lagi, "Siapa yang masih mau uang ini?" Jumlah tangan yang teracung tak berkurang.
"Baiklah," jawabnya, "apa jadinya bila saya melakukan ini?" ujarnya sambil menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya. Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.
"Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?" Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak.
"Hadirin sekalian, Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran penting. Apa pun yang terjadi dengan uang ini, Anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang itu tetap bernilai Rp. 100.000,-."
Dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan belepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, tak berarti.
Padahal apa pun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak pernah akan kehilangan nilai di mata mereka yang mencintai Anda, terlebih di mata Tuhan. Jangan pernah lupa - Anda spesial.
Sumber: www.glorianet.orgMengasihi sesama
“BILA SESEORANG MENGASIHIMU DENGAN CARA YANG TIDAK ENGKAU HARAPKAN, BUKAN BERARTI IA TIDAK MENGASIHIMU DENGAN SELURUH HIDUPNYA…”
Darlene Zscech, seorang pemimpin penyembahan dari Hillsong Church, bercerita bahwa suatu pagi ia dibangunkan oleh putrinya yang masih berusia 4 tahun. Putrinya telah menyiapkan sarapan pagi untuknya, yang tentunya..rasanya sangat jauh dari lezat. Meskipun demikian, dengan “susah payah”, Darlene memakannya dengan sukacita sebab ia tahu bahwa anaknya menyiapkan sarapan itu dengan sepenuh hati untuk menyenangkan hatinya. Terkadang sahabat kita, keluarga kita dan siapa saja mengungkapkan cinta kasihnya terhadap kita dengan cara yang tidak kita mau. Bahkan pemberian mereka, perhatian mereka jauh dari ‘apa yang kita harapkan’, tetapi bukan berarti mereka tidak mengasihi kita dengan segenap hati bukan?!. Jangan menuntut seseorang untuk mengasihimu dengan cara yang engkau mau. Tetapi, belajarlah melihat bagaimana isi hati mereka, kalau kita selalu menuntut maka sebenarnya kitalah yang tidak mengasihi dengan segenap hati.Sumber: GET YOUR WISDOM 3 IN 1 Hal 17- Iwan Wahyudi ,Metanoia Publishing
Gigi palsu yang bertuah
Gigi palsu yang bertuah
Seorang pendeta mengalami sebuah kecelakaan mobil yang mengakibatkan semua gigi depannya rontok. Ia merasa sangat sedih dan kecewa mengalami musibah itu. Ia lalu terpaksa memakai gigi palsu.
Suatu saat pendeta ini diutus untuk memberitakan Injil kedaerah pedalaman yang belum terjangkau oleh Injil. Orang-orang pedalaman ini masih primitif, di mana mereka banyak menangkap orang lalu membunuhnya. Bapak pendeta ini akhirnya juga tertangkap. Ia merasa dua kali kecewa. Dahulu giginya rontok, dan sekarang nyawanya terancam.
Di dalam kurungan, ia kemudian menanggalkan gigi palsunya untuk dibersihkan sambil bersiul. Ketika hal itu di lihat oleh orang-orang pedalaman, mereka menjadi sangat ketakutan melihat “KESAKTIAN” pendeta itu, yang dengan mudah menanggal gigi dan memasangnya kembali seperti semula. Peristiwa itu di laporkan kepada raja mereka. Semua mangangap bahwa pendeta itu adalah penjelmaan dewa sakti yang turun dari langit.
Hanya dengan sederet gigi palsu, orang-orang disana akhirnya mau mendengarkan, menerima Injil, bertobat, dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka.
Sumber: Secangkir Sup Bagi jiwa anda 1 (Timotius Adi Tan, Metanoia Publishing)