Wednesday, November 25, 2009

Luar Biasa


Luar Biasa

Pekerjaan yang dilakukan asal-asalan dan setengah hati akan menurunkan kualitas kita secara keseluruhan. Sebab apa pun yang ada di tangan kita, yang kita kerjakan, akan menghasilkan ciri khas dari diri kita. Ciri khas seperti apakah yang ingin kita tinggalkan?

Banyak orang yang bersikap hitung-hitungan dalam bekerja dengan membatasi kualitas pekerjaan berdasarkan gaji yang diterima. Mereka beranggapan bahwa gaji yang rendah tidak pantas mendapatkan pelayanan pekerjaan yang maksimal. Orang seperti ini seharusnya tahu bahwa gaji bukanlah satu-satunya imbalan kerja. Perkembangan karakter dan pengalaman bekerja merupakan hal yang lebih penting daripada gaji sesaat.

Jika kita selalu setia memberikan yang terbaik dalam pekerjaan, kita bisa yakin bahwa pada akhirnya kita akan mendapat imbalan yang besar. Bukan hanya dalam pengertian secara keuangan, melainkan lebih dari itu, yaitu kematangan karakter dan penghargaan diri. Orang yang bekerja sebaik-baiknya dan memberikan sentuhan pribadi melalui semangat, kesabaran dan daya tahan yang hebat akan membuat hasil kerjanya khas dan unik, berbeda dan tak terlupakan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan bekerja dengan segenap hati, melakukan yang terbaik dan terus yang terbaik.

Hanevi Ministry

Kekanak-kanakan


Kekanak-kanakan

Pernahkah kamu mendengar iklan yang mengatakan tua itu pasti, tetapi dewasa itu pilihan? Ada banyak orang yang secara usia sudah tidak lagi kanak-kanak, tetapi sama sekali tidak menunjukkan kedewasaan. Perilaku masih seperti seorang anak kecil.

Salah satu pembeda antara orang yang bersikap kanak-kanakan dan orang dewasa adalah pada hal yang memotivasi mereka melakukan sesuatu. Jika kita mengamati anak-anak, tindakan mereka dimotivasi oleh keinginan. Bila menginginkan sesuatu, tidak peduli situasi, ia akan memaksakan kehendak. Contohnya, bila ingin buang air kecil atau besar, tidak peduli tempat dan situasi, ia akan buang air kecil atau besarnya. Atau sering juga kita lihat anak-anak sangat ingin bermain dengan benda yang berbahaya seperti pisau. Tidak peduli bahaya mengancam, ia tetap meminta hal yang diinginkannya.

Akan tetapi, tidak demikian dengan orang dewasa. Tindakan mereka dimotivasi oleh tanggung jawab. Misalnya, sekalipun ingin menonton bioskop, tetapi karena tahu hari ini ia mempunyai tanggung jawab untuk bekerja, ia akan membatalkan keinginannya untuk menonton bioskop dan memilih pergi bekerja. Bisa saja seorang yang dewasa pergi ke night club setelah bekerja untuk bersenang-senang. Namun, mereka yang bertanggung jawab akan memilih kembali ke rumah untuk bersama keluarganya.

Jadi, hal yang menentukan tindakan kita itulah yang akan menentukan apakah kita termasuk kanak-kanak atau orang dewasa. Ada banyak tanggung jawab dalam hidup kita, tanggung jawab sebagai pelajar, mahasiswa, orang tua, suami atau istri, karyawan atau pengusaha, sebagai umat Tuhan, warga negara, dan sebagainya. Pada akhirnya, kitalah yang menentukan untuk menjadi dewasa atau tetap kekanak-kanakan.

Hanevi Ministry